Sifat Sabar Bikin Panjang Umur
Sabar memang menghasilkan banyak berkah. Selain lebih disenangi orang-orang sekitar, si penyabar juga panjang umur.
Beberapa pendapat yang mengatakan pikiran, emosi dan kepribadian seseorang bisa memengaruhi kesehatan bukanlah isapan jempol belaka. Meski demikian masih banyak orang belum berpikir gangguan fisik yang mereka alami disebabkan karena keadaan emosional.
Dr. Matthew Budd, pengarang buku You Are What You Say (Crown Books) mengatakan selama 30 tahun hampir separuh pasiennya datang bukan karena penyakit apapun, melainkan gangguan fisik akibat manifestasi dari keadaan emosional.
Salah satu gangguan emosional itu adalah tidak sabaran. Irama hidup yang serba terburu-buru setiap harinya mungkin terlihat sepele, tapi justru itulah ancaman yang tersembunyi.
Salah satu gangguan emosional itu adalah tidak sabaran. Irama hidup yang serba terburu-buru setiap harinya mungkin terlihat sepele, tapi justru itulah ancaman yang tersembunyi.
“Orang yang sering tidak sabar mengaktifkan sistem kardiovaskular mereka secara terus menerus, tekanan darah menjadi naik, kecepatan bernafas tinggi dan otot-otot menegang,” ujar Budd.
Hal tersebut bisa membuat tidur menjadi terganggu dan berisiko pada sistem kekebalan tubuh. Bila rasa tidak sabar ini berlanjut dengan kemarahan, maka semakin meningkatkan risiko kemungkinan serangan jantung.
Bila seseorang menghabiskan separuh waktunya dengan mengerjakan tugas, maka waktu yang tersisa akan diihabiskan untuk mengkhawatirkan hal lain yang belum dikerjakan.
Diduga kecemasan berlebihan menyebabkan naiknya tingkat kortisol, hormon pemicu stres. Lama-kelamaan kelenjar hippocampus, bagian otak yang mengatur ingatan akan mengecil. Produksi neuron yang menghantar informasi antar bagian di otak akhirnya menurun dan mengganggu kemampuan mental.
Yang perlu dikhawatirkan ternyata kecemasan terpendam juga memperlambat proses penyembuhan jika mengalami masalah kesehatan.
Sumber : sehatnews.com
0 komentar:
Posting Komentar