Online with me

klik saja tombol shout box untuk mengobrol dengan saya.

Jumat, 11 Maret 2011

Jengko Oh Jengkol


Jengkol sudah dikenal luas sebagai makanan yang dihidangkan dengan cara disemur salah satunya . Para penggemar jengkol sudah tahu efek yang menjengkelkan adalah timbulnya bau yang tidak sedap saat bernafas, buang air kecil maupun buang air besar. Tetapi harus hati-hati juga dengan bahaya keracunan jengkol.
Pagi dok, mo nanya nih. Terlalu sering mengkomsumsi jengkol, berbahaya ga buat kesehatan/ penyakit tertentu? Gizi apa yang ada dijengkol. Makasih sebelumnya. 08524632xxxx
Jawab:
Terima kasih atas pertanyaan Bapak,
Mungkin Bapak salah satu penggemar masakan jengkol. Jengkol sudah dikenal luas sebagai makanan yang dihidangkan dengan cara disemur salah satunya . Para penggemar jengkol sudah tahu efek yang menjengkelkan adalah timbulnya bau yang tidak sedap saat bernafas, buang air kecil maupun buang air
besar.
Kandungan Gizi Jengkol
Meskipun menimbulkan masalah bau dan dianggap kurang gaul, jangan diremehkan kandungan gizinya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, dan asam amino lainnnya. secara lengkap bisa dilihat ditabel dibawah ini
Komposisi Gizi per 100 gram Biji Jengkol
Zat Gizi
Kadar
Energi (kkal)
133
Protein (g)
23,3
Karbohidrat (g)
20,7
Vitamin A (SI)
240
Vitamin B (mg)
0,7
Vitamin C (mg)
80
Fosfor (mg)
166,7
Kalsium (mg)
140
Besi (mg)
4,7
Air (g)
49,5
Kandungan protein jengkol ini adalah 23,3 g per 100g. Sebagai pembanding tempe hanya mengandung 18,3 g per 100 g. Padahal tempe dikenal luas sebagai sumber protein nabati yang sangat populer. Kebutuhan protein normal adalah 10-15% dari kebutuhan energi total atau sekitar 1 g /kgBB. Ada delapan katagori fungsi protein a.l: sebagai zat pembangun jaringan tubuh,memperbaiki jaringan tubuh, menghasilkan senyawa esensial yang membentuk enzim dan hormon tubuh ,menghasilkan pertahanan tubuh, dan sebagai penghasil energi cadangan.
Kandungan vitamin C pada 100 gram biji jengkol adalah 80 mg, sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa. Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh dan juga membatu penyembuhan kerusakan jaringan sebagai anti oksidan
Jengkol cukup kaya akan zat besi, yaitu 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia secara umum adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi.
Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungankalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh
Hati-hati keracunan
Selain kandungan gizi yang tinggi,yang harus diwaspadai pula ketika seseorang makan jengkol adalah keracunan, karena jengkol bersama ubi kayu (singkong) dan tempe bongkrek termasuk jenis makanan yang sering menimbulkan keracunan. Terkadang karena asyiknya mengkonsumsi sampai tidak menyadari bahwa sudah mengalami keracunan.
Penyebab terjadinya keracunan jengkol berupa zat spesifik dalam jengkol yang bernama asam jengkolat. Asam jengkolat sangat sukar larut dalam air dan kelarutannya dalam asam basa sangat lama.
Organ tubuh yang terkena saat keracunan adalah sistem saluran kemih.Gejala yang timbul akibat kristal asam jengkol yang menyumbat ginjal dan salurannya. Keluhan pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah memakan jengkol. Bahkan reaksi yang lambat bisa 36 jam sesudah makan biji jengkol.
Gejala paling umum ditandai dengan nyeri perut, kadang disertai muntah, adanya serangan kolik pada waktu berkemih, munculnya gangguan pengeluaran air seni, dan adanya darah dalam dalam air seni. Volume air kemih juga mengalami penurunan. Napas, mulut, dan urine berbau jengkol juga ditemukan pada kondisi keracunan ini. Pada keracunan yang lebih berat, penderita bahkan tidak bisa kencing sama sekali. Gejala ini dikenal dengan istilah penyakit ginjal akut.
Lantas, bagaimana penanganannya?
Jika gejala penyakit ringan (muntah, sakit perut atau pinggang saja), perbanyak minum air serta memberikan natrium bikarbonat saja (air bersoda). Bila gejala penyakit sudah pada tahap lebih berat penderita perlu dirawat dan diberi cairan infus. Sedangkan jika terjadi gagal ginjal akut, penderita harus diberi natrium bikarbonat lewat infus dengan dosis sesuai analisis gas darah.
Pencegahan Keracunan Jengkol
Berdasar beberapa penelitian, terjadinya keracunan jengkol tidak tergantung pada jumlah berapa banyak jengkol yang dikonsumsi seseorang, tetapi tergantung dari kerentanan seseorang terhadap asam jengkol, dan itu bersifat sementara. Salah satu langkah adalah melakukan pengolahan sehingga kadar asam jengkolat dalam jengkol bisa diturunkan. cara dibuat jengkol sepi atau rebus jengkol dalam larutan yang mengandung abu gosok atau jenis olahan lain seperti dibuat emping jengkol.
Secara umum ada enam langkah mencegah keracunan seperti yang disosialisasikan oleh departemen kesehatan yaitu dimulai dari pemilihan bahan, penyimpanan makanan mentah, pengolahan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan, dan penyajian.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

dok, saya seorang mhasiswa yg kbtulan tertarik dg jengkol. metode apa sih yg dpakai untuk menganalisa kandungan asam jengkolat pada jengkol ini?? bagaimana prosedurnya?/

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
DbClix

SMS GRATIS!! Asli terkirim dan gratis